Blogger Widgets Hai hai hai... Selamat Datang in My Blog :D Blog ini berisikan tentang materi kimia mengenai "Kimia Unsur" meliputi kelimpahan unsur-unsur di alam, sifat-sifat unsur kimia, pembuatan unsur di alam serta kegunaan dan dampak unsur/senyawa bagi manusia dan lingkungan!! selamat belajar...

Friday, 7 December 2012

Keanekaragaman Hayati (KeHati)


A.    Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman (diversity) dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang berbeda, baik bentuk maupun sifatnya yang merupakan kekayaan di bumi ini. Sedangkan keanekaragaman hayati (biodiversity) menunjuk organisme yang ada di bumi, meliputi seluruh spesies dari tumbuhan, hewan, ekosistem beserta proses yang terjadi di dalamnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi.
Menurut McNeely, keanekaragaman selanjutnya masih dapat dibedakan kedalam tiga kelompok, yaitu:
1.    Keanekaragaman Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati tingkat gen ini, dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. semua makhluk hidup dalam satu jenis (spesies) memiliki gen yang serupa. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang diturunkan dari induk (orang tua) kepada keturunannya. Faktor keturunan dan lingkungan dapat mempengaruhi keberagaman gen. Misalnya saja bungan Mawar, perbedaan warna pada bunga mawar merupakan salah satu contoh dari keanekaragaman hayati tingkat gen.
2.    Keanekaragaman Tingakt Jenis

Keanekaragama tingkat jenis (species diversity) adalah variasi organisme yang ada di bumi, dan hingga saat ini para ahli biologi telah berhasil mengidentifikasi dan memberi nama ± 1 juta spesies yang terdiri dari 260.000 spesies tumbuhan, 50.000 spesies vertebrate, dan lebih dari 750.000 spesies invertebrata. Jumlah ini masih terus bertambah setiap tahunnya.

3.    Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dengan komponen abiotik (iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dll). Karena ekosistem ini terdiri dari dua komponen utama yang berbeda-beda, maka inilah yang menimbulkan keanekaragaman ekosistem. Dengan bentuk abiotik yang spesifik hanya beberapa makhluk hidup yang bisa bertahan. Bioma Tundra, misalnya, tempat yang tidak ada pohon dan hanya lumut saja yang tumbuh, di tempat seperti ini hanya makhluk hidup seperti rusa kutub dan beruang kutub lah yang dapat hidup.  
B.     Kekayaan Jenis Hayati Indonesia
Dari 1,5 juta spesies yang telah diidentifikasi di muka bumi ini hampir setengahnya ada di Indonesia untuk ikan dan moluska, tidak kurang dari 30% untuk serangga dan reptilian, 25% untuk fungi, atau secara total setidaknya 20% dari keragaman hayati dunia ada di Indonesia. Kekayaan hayati ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: letaknya diantara dua benua dan dua samudra; jumlah pulaunya banyak; serta sifat geografisnya yang unik.
Di Indonesia, paling tidak terdapat 42 ekosistem daratan alami dan lima ekosistem lautan terdapat di Indonesia. Hal ini kemudian menyebabkan keanekaragaman spesies. Indonesia memilki sekitar 17% dari seluruh jumlah spesies dunia. Indonesia dihuni paling tidak oleh 12% mammalia dunia, 15% amphibi dan reptilian, 17% dari semua burung dan 37% dari ikan dunia. Keanekaragaman yang ada di Indonesia menjadikannya dikenal sebagai pusat keanekaragaman dunia atau pusat vavilov.
Flora Indonesia termasuk dalam pengaruh flora Asia dan Australia yang terbagi dalam tiga zona. Flora zona barat didominasi suku Dipterocarpaceae yang meliputi pulau Sumatra dan sebagian Kalimantan. Zona timur dipengaruhi vegetasi Australia yang meliputi pulau-pulau Maluku, Nusa Tenggara dan Irian Jaya. Pada zona timur didominasi oleh suku Araucariaceae dan Myrtaceae. Diantara keduanya terdapat zona peralihan yang meliputi pulau Jawa dan Sulawesi yang didominasi suku Araucariaceae, Myrtaceae dan Verbenaceae.
Fauna Indonesia juga dibagi 3 zona. Zona tengah sering disebut garis Wallace yang meliputi pulau Bali dan Lombok terus ke utara Pulau Kalimantan dan Sulawesi sampai selatan Kepulauan Filipina. Di sini kita dapat menemukan burung jalak Bali (Leucopser rotschildii). Zona barat meliputi pulau-pulau disebelah barat garis Wallace dan bias kita jumpai gajah Asia (Elephasmaximus sumatranus). Di Zona timur dapat kita jumpai komodo (Varanus comodoensis).     
C.     Nilai Keanekaragaman Hayati
Nilai dan manfaat dari keanekaragaman hayati, antara lain:
1.      Pasokan makanan
Hewan dan tumbuhan merupakan salah satu sumber makanan manusia. Namun hanya sebagian produk hewan dan tumbuhan yang dimanfaatkan. Dewasa ini 90% makanan manusia hanya berasal dari sedikit jenis tanaman saja. Sebenarnya masih  banyak jenis tanaman yang bisa dibudayakan.
2.      Produk pestisida alami
Banyak tumbuhan tropis yang bisa menghasilkan zat kimia yang bermanfaat. Chrysanthemum, misalnya bias dimanfaatkan sebagai racun kutu.
3.      Obat-obatan
Potensi untuk menemukan senyawa obat-obatan pada organisme liar sangat besar dan memberikan salah satu alasan untuk konservasi biodiversitas. Banyak tumbuhan tropis yang sebenarnya bisa dimanfaatkan lebih sebagai obat-obatan. Misalnya, kumis kucing, jambu batu, salam dan mungkin masih banyak lagi yang belum ditemukan.  
4.      Pupuk
Penelitian baru-baru ini telah berhasil menemukan bahwa bakteri dari laut dalam mampu menambat nitrogen, dan bias dimanfaatkna sebagai pupuk.
5.      Bahan baku rumah tangga dan industri
Serat- misal ulat sutera, pelapis.-misal lak adesif- Casein, protein dan tannin telah dipergunakan sebagai lem industry, dan masih banyak lagi contoh keragaman hayati yang dimanfaatkan sebagaihan baku, baik industri maupun rumah tangga.
6.      Manfaat lingkungan
Hewan dan tumbuhan juga banyak berperan penting dalam berbagai kegiatan kimia utama di lingkungan kita. Misalnya, bakteri pengurai sampah serta bakteri daur ulang nitrogen.


No comments:

Post a Comment