A.
Pengertian
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman (diversity) dapat diartikan sebagai suatu
keadaan yang berbeda, baik bentuk maupun sifatnya yang merupakan kekayaan di
bumi ini. Sedangkan keanekaragaman hayati (biodiversity)
menunjuk organisme yang ada di bumi, meliputi seluruh spesies dari tumbuhan,
hewan, ekosistem beserta proses yang terjadi di dalamnya. Keanekaragaman hayati
dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat
rendah sampai organisme tingkat tinggi.
Menurut McNeely,
keanekaragaman selanjutnya masih dapat dibedakan kedalam tiga kelompok, yaitu:
1.
Keanekaragaman
Tingkat Gen
Keanekaragaman
hayati tingkat gen ini, dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya.
Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut
dengan gen. semua makhluk hidup dalam satu jenis (spesies) memiliki gen yang
serupa. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu
organisme yang diturunkan dari induk (orang tua) kepada keturunannya. Faktor
keturunan dan lingkungan dapat mempengaruhi keberagaman gen. Misalnya saja
bungan Mawar, perbedaan warna pada bunga mawar merupakan salah satu contoh dari
keanekaragaman hayati tingkat gen.
2.
Keanekaragaman
Tingakt Jenis
Keanekaragama tingkat jenis (species diversity) adalah variasi organisme yang ada di bumi, dan
hingga saat ini para ahli biologi telah berhasil mengidentifikasi dan memberi
nama ± 1 juta spesies yang terdiri dari 260.000 spesies tumbuhan, 50.000
spesies vertebrate, dan lebih dari 750.000 spesies invertebrata. Jumlah ini
masih terus bertambah setiap tahunnya.
3.
Keanekaragaman
Tingkat Ekosistem
Ekosistem
merupakan interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dengan komponen
abiotik (iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dll). Karena ekosistem ini terdiri
dari dua komponen utama yang berbeda-beda, maka inilah yang menimbulkan
keanekaragaman ekosistem. Dengan bentuk abiotik yang spesifik hanya beberapa
makhluk hidup yang bisa bertahan. Bioma Tundra, misalnya, tempat yang tidak ada
pohon dan hanya lumut saja yang tumbuh, di tempat seperti ini hanya makhluk
hidup seperti rusa kutub dan beruang kutub lah yang dapat hidup.
B.
Kekayaan
Jenis Hayati Indonesia
Dari 1,5 juta
spesies yang telah diidentifikasi di muka bumi ini hampir setengahnya ada di
Indonesia untuk ikan dan moluska, tidak kurang dari 30% untuk serangga dan
reptilian, 25% untuk fungi, atau secara total setidaknya 20% dari keragaman
hayati dunia ada di Indonesia. Kekayaan hayati ini mungkin disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu: letaknya diantara dua benua dan dua samudra; jumlah
pulaunya banyak; serta sifat geografisnya yang unik.
Di Indonesia,
paling tidak terdapat 42 ekosistem daratan alami dan lima ekosistem lautan
terdapat di Indonesia. Hal ini kemudian menyebabkan keanekaragaman spesies.
Indonesia memilki sekitar 17% dari seluruh jumlah spesies dunia. Indonesia
dihuni paling tidak oleh 12% mammalia dunia, 15% amphibi dan reptilian, 17% dari
semua burung dan 37% dari ikan dunia. Keanekaragaman yang ada di Indonesia
menjadikannya dikenal sebagai pusat keanekaragaman dunia atau pusat vavilov.
Flora Indonesia
termasuk dalam pengaruh flora Asia dan Australia yang terbagi dalam tiga zona.
Flora zona barat didominasi suku Dipterocarpaceae yang meliputi pulau Sumatra
dan sebagian Kalimantan. Zona timur dipengaruhi vegetasi Australia yang
meliputi pulau-pulau Maluku, Nusa Tenggara dan Irian Jaya. Pada zona timur
didominasi oleh suku Araucariaceae dan Myrtaceae. Diantara keduanya terdapat
zona peralihan yang meliputi pulau Jawa dan Sulawesi yang didominasi suku
Araucariaceae, Myrtaceae dan Verbenaceae.
Fauna Indonesia juga
dibagi 3 zona. Zona tengah sering disebut garis Wallace yang meliputi pulau Bali
dan Lombok terus ke utara Pulau Kalimantan dan Sulawesi sampai selatan
Kepulauan Filipina. Di sini kita dapat menemukan burung jalak Bali (Leucopser rotschildii). Zona barat
meliputi pulau-pulau disebelah barat garis Wallace dan bias kita jumpai gajah
Asia (Elephasmaximus sumatranus). Di
Zona timur dapat kita jumpai komodo (Varanus
comodoensis).
C.
Nilai
Keanekaragaman Hayati
Nilai dan manfaat dari keanekaragaman hayati, antara lain:
1.
Pasokan
makanan
Hewan dan tumbuhan merupakan salah satu sumber makanan
manusia. Namun hanya sebagian produk hewan dan tumbuhan yang dimanfaatkan.
Dewasa ini 90% makanan manusia hanya berasal dari sedikit jenis tanaman saja.
Sebenarnya masih banyak jenis tanaman
yang bisa dibudayakan.
2.
Produk
pestisida alami
Banyak
tumbuhan tropis yang bisa menghasilkan zat kimia yang bermanfaat.
Chrysanthemum, misalnya bias dimanfaatkan sebagai racun kutu.
3.
Obat-obatan
Potensi
untuk menemukan senyawa obat-obatan pada organisme liar sangat besar dan
memberikan salah satu alasan untuk konservasi biodiversitas. Banyak tumbuhan
tropis yang sebenarnya bisa dimanfaatkan lebih sebagai obat-obatan. Misalnya,
kumis kucing, jambu batu, salam dan mungkin masih banyak lagi yang belum
ditemukan.
4.
Pupuk
Penelitian
baru-baru ini telah berhasil menemukan bahwa bakteri dari laut dalam mampu
menambat nitrogen, dan bias dimanfaatkna sebagai pupuk.
5.
Bahan
baku rumah tangga dan industri
Serat-
misal ulat sutera, pelapis.-misal lak adesif- Casein, protein dan tannin telah
dipergunakan sebagai lem industry, dan masih banyak lagi contoh keragaman
hayati yang dimanfaatkan sebagaihan baku, baik industri maupun rumah tangga.
6.
Manfaat
lingkungan
Hewan dan tumbuhan juga banyak berperan penting dalam
berbagai kegiatan kimia utama di lingkungan kita. Misalnya, bakteri pengurai
sampah serta bakteri daur ulang nitrogen.
No comments:
Post a Comment